Kisah Constance Markievicz, Wanita di Pemberontakan Paskah


Categories :

Jakarta, Tiket Pesawat Online — Sejumlah perempuan ikut terlibat dalam Pemberontakan Paskah Irlandia atau Easter Rising 1916. Salah satunya adalah Constance Markievicz.
Pemberontakan itu terjadi lantaran orang Irlandia ingin merdeka dari kekuasaan Inggris. Pemberontakan itu terjadi pada 24 April 1916 bertepatan dengan Hari Paskah di kota Dublin.

Markievicz berperan dalam melatih Tentara Warga Irlandia dan terjun langsung ke medan pertempuran.

Dia tak hanya berteriak lantang tentang revolusi tetapi juga membantu merencanakan dan bertarung dalam satu revolusi.

Lahir dengan segala keistimewaan tak lantas membuatnya menjadi congkak.

Sebagaimana laporan Irish Central, ia bekerja sama erat dengan para pemimpin buruh, James Larkin dan James Connolly. Kepeduliannya terhadap orang miskin terbukti selama Lockout Dublin 1913, saat itu dia bekerja tanpa lelah menyediakan makanan bagi keluarga para pekerja.

Dua tahun kemudian, pada tahun 1915 dia membantu mengatur dan melatih Tentara Warga Negara Irlandia.

Kisah Constance Markievicz

Selama masa Easter Rising, Markievicz adalah orang kedua di komando Michael Mallin di College of Surgeons St Stephen dan aktif dalam pertempuran sepanjang minggu.

Pada peristiwa 1916 itu, dia menjadi perwira penuh di Tentara Warga Irlandia. Dia ikut bertempur di St. Stephen’s Green selama pemberontakan hingga akhirnya menyerah dan dijatuhi hukuman mati.

Setelah konflik itu, dia satu-satunya perempuan yang diadili di pengadilan pada 4 Mei 1916. Dia dinyatakan bersalah. Tetapi catatan resmi menyebut Markievicz bertindak dengan keberanian, martabat dan pembangkangan.

“Saya melakukan apa yang saya pikir benar, dan saya mendukungnya,” kata Markievicz.

Dia dinyatakan bersalah menyebabkan kematian karena menembak. Tetapi hukumannya kemudian dikurangi menjadi seumur hidup. Dia diampuni karena alasan gender.

Satu tahun kemudian, pada 1917, Markievicz diberi amnesti dan dibebaskan dari Aylesbury Gaol di Inggris. Setelah itu dia terjun ke politik.

Pada tahun 1918, Partai Sinn Feinn menang dalam pemilihan dan Markievicz terpilih menjadi anggota parlemen wanita pertama untuk Westminster.

Namun kebijakan partainya yang menolak untuk bersumpah setia kepada Kerajaan Inggris, dia tidak pernah mengambil kursinya di parlemen.

Sebagai gantinya, ia menjadi Menteri Tenaga Kerja pada tahun 1919-1922.

Keterlibatan perempuan dalam pemberontakan 1916, merupakan puncak dari banyak faktor, terutama keterlibatan mereka dalam sebagian besar gerakan nasionalis, sosialis, dan feminis yang ada sejak akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Markievicz bukanlah satu-satunya perempuan yang bertarung pada tahun 1916. Setelah feminis Irlandia menuntutnya, Margaret Skinnider, Kathleen Lynn, Helena Molony, dan lainnya yang tergabung dalam Cumann na mBan, setidaknya mendapatkan sebagian dari hak mereka pada peringatan Sinn Féin di Dublin.

Kelompok itu merupakan paramiliter yang dibentuk pada tahun 1914. Mereka dijadikan korps tambahan melengkapi Pasukan Relawan Irlandia untuk melancarkan pemberontakan terhadap pemerintahan Inggris.

Kisah Constance Markievicz

Begitu seriusnya para perempuan menginginkan kebebasan Irlandia, sehingga konstitusi Cumann na mBan secara eksplisit mengizinkan penggunaan kekerasan dengan senjata jika diperlukan.

“(untuk) memajukan perjuangan kebebasan Irlandia dan untuk mengatur perempuan Irlandia dalam memajukan objek ini,” bunyi konstitusi tersebut menurut Museum Angkatan Darat Dublin Irlandia, Richmond Barracks.

Pada 23 April 1916, Dewan Militer Persaudaraan Republik Irlandia menyelesaikan rencananya untuk Kebangkitan Paskah 1916, Cumann na mBan dimasukkan dengan Relawan Irlandia dan Tentara Warga Irlandia ke dalam “Tentara Republik Irlandia.”

Pada akhir 24 April 1916, anggota liga perempuan terlibat di semua benteng utama di seluruh kota kecuali dua, Boland’s Mill yang dipegang oleh Eamon de Valera dan South Dublin Union yang dipegang oleh Eamonn Ceannt.

Selama minggu Paskah, perempuan Cumann na mBan dan Tentara Warga Negara Irlandia memainkan peran sebagai kurir, membawa pesan dan senjata dari kantor pos ke pos-pos terdepan lainnya. Mereka juga bertugas sebagai perawat dan memberikan pertolongan pertama bagi yang terluka.

77 wanita yang ditangkap selama Kebangkitan Paskah, sebagian besar dibebaskan dalam beberapa minggu.

Setelah Easter Rising berakhir, Markievicz menghidupkan Kembali Cumman na mBan dan mengambil peran utama dalam mendorong penghormatan terhadap para pemimpin martir yang mati, mengorganisir lembaga bantuan tahanan dan kemudian menentang wajib militer, serta menyisir Sinn Féin dalam pemilihan umum 1918.

Selama perang saudara Inggris-Irlandia, anggotanya kembali aktif. Mereka menyembunyikan senjata dan menyediakan rumah yang aman bagi para sukarelawan, membantu menjalankan pengadilan Dail dan otoritas lokal, serta menerbitkan surat kabar nasionalis militan, ‘Buletin Irlandia’.

Sebagai pemimpin Cumann na mBan, Markievicz dengan keras menentang Perjanjian Anglo-Irlandia. Ia kemudian bergabung dengan partai de Valera, Fianna Fail.

Pada bulan Juni 1927, Markievicz menderita peritonitis dan dibawa ke Rumah Sakit St. Patrick Dun untuk perawatan intensif, mantan istri Pangeran Polandia itu juga sempat dioperasi.

Setelah sebulan berjuang melawan penyakitnya, dia meninggal pada dini hari tanggal 15 Juli 1927, meninggalkan warisan yang harus dilihat kembali oleh laki-laki dan perempuan Irlandia dengan bangga.